Rabu, 12 September 2012

CERPEN


” Cinta ku di kampus kuning “

Matahari yang tersenyum dengan keindahan sinarnya mulai lelah menjalankan tugasnya,menatap ku seakan meminta sedikit waktu untuknya beristirahat. Dengan malu mulai meredupkan sinar keindahannya. Aku harus segera berlari mengejar waktu agar tidak terlambat masuk kuliah perdana ku hari ini. Aku harus memulai keberhasilan ku untuk duduk di  kursi paling depan. Agar selalu menjadi yang terdepan di antara yang lain. Teori Ekonomi Mikro mata kuliah hari ini. Hampir semua mahasiswa melakukan 3D (datang, duduk, diam). Semakin banyak dosen menjelaskan, semakin diam lah mahasiswa dalam kelas ku. Sedangkan aku asyik melihat salah satu teman ku yang sangat ku kagumi sejak dulu. Terlihat wajahnya yang biasa saja tetapi senyumnya sangat luar biasa bagi  ku. Tidak ada cinta kedua bagi ku,Doni lah cinta pertama ku. Aku selau mengikuti jurusan apa yang dia ambil agar aku selalu bisa melihatnya. Karena sebenarnya sastra lah yang aku inginkan.
“Tiya………….!”
Aku segera menoleh dengan tidak sabar,dan tiba – tiba ku lihat laki – laki yang selama ini aku kagumi  memanggil ku.
“Kenapa Don?”
“Besuk kita ga ada mata kuliah ya,jalan yok!”
Aku bagai tersambar petir di malam bolong.
“Waduh!”kemana Don?”
“Emm, ke Perpustakaan Daerah aja Ya!” Sekalian kita ngerjain tugas Presentasi Pengantar Bisnis.”
Aku hanya bisa menganggukan kepala ku. Tidak berfikir panjang lagi. Padahal aku sama sekali tidak tahu apa tugas Pengantar Bisnis dan kenapa aku bisa satu kelompok sama Doni. Ah aku tidak peduli,yang pasti aku akan lebih sering bertemu dengannya. Waktu terasa berjalan begitu lamban bagi ku. Tak sabar menunggu esok hari. Keesokan harinya ku lihat Doni datang di balut kaos berwarna biru,dan malunya aku,tidak sengaja baju yang kami kenakan memiliki warna yang sama. Sepertinya Tuhan sedang mengirim kan pangeran untuk ku hari ini. Hembusan angin dari arah berlawanan kami mengendarai motor seakan menerpa lembut mengajak ku terbang bersamanya.
“Tiya, ayok masuk!”
Suara itu membuyarkan semua khayalan ku.
“Tiya,aku punya pertanyaan buat kamu.’
 “Kamu pilih tenaga cari uang atau uang cari uang?”
“Emm, tenaga cari uang.”
Aku menjawab tanpa berfikir sedikit pun.
“Kamu salah,seharusnya pilih uang cari uang,karena kita lebih baik menjadi pengusaha atau pebisnis daripada menjadi seorang karyawan, uang lah yang mencari uang itu sendiri bukan kita yang harus bekerja mencari uang”
Aku hanya bisa tersenyum mendengar jawaban Doni. Dan hati mulai manja mengharap perhatian yang lebih dari laki - laki itu. Tidak terasa matahari yang bersinar mulai meminta kembali waktu beristirahatnya. Sudah pergi menghilang meninggalkan kami. Dan tubuh ku terasa iri ingin juga sejenak merebahkan badan di atas kasur kesayangan ku. Hari berganti hari,bulan berganti bulan,semester berganti semester, dan akhirnya kami semua lulus. S1 lulusan Manajemen Pemasaran di Fakultas Ekonomi tidak menghambat keinginan ku untuk melanjutkan S2 ke Amerika Serikat mengambil jurusan Sastra disana. Untuk lebih mendalami sastra untuk menggali potensi sastra ku. Karena menulis adalah hidup ku. Semenjak hari itu aku tidak pernah bertemu lagi dengan Doni. Tetapi perasaan ku masih saja mengikutinya. Cinta ku sudah berakhir di kampus kuning. Aku harus menghibur diri dengan menulis dan menulis. Tidak bisa ku ungkiri semua karya ku terinspirasi dengan Doni. Semakin tinggi khayalann ku dengannya, semakin banyak karya yang ku buat saat di kampus kuning. Hingga akhirnya ku putuskan mengirim semua tulisan – tulisan ku ke media cetak Indonesia. Tulisan ku mulai terbit di koran – koran,majalah sampai buku di Indonesia. Nama ku semakin melejit. Dan setelah lulus S2, aku pun pulang kembali  ke Indonesia. Suatu hari,salah satu stasiun TV Indonesia mengundang ku dalam program “SHE” tentang wanita karier. Sudah pasti kehidupan pribadi tidak lepas dari pertanyaan – pertanyaan yang mereka lempar terhadap ku.
“Anda akan kami pertemukan dengan seseorang yang sangat luar biasa, seorang sastrawan muda.”
Semua penonton meriah ikut serta meriuhkan malam. Sosok laki – laki keluar dari pintu belakang tepat pintu yang ku lalui untuk masuk dalam acara ini. Ku lihat dari ujung sepatu terus naik keatas melihat  tangan yang ia lipat kebelakang seperti membawa sesuatu yang indah atau sesuatu yang mengerikan pikirku. Terus ku lanjutkan penasaran ku naik ke atas tepat berhenti di wajahnya yang tersenyum langsung menatap ku. Tepuk tangan penonton semakin riuh.  Aku terasa hidup kembali dalam dunia nyata ku. Ternyata dia adalah Doni, seorang laki – laki yang dulu ku kagumi saat kami menjadi mahasiswa di kampus kuning. Perlahan namun pasti menghampiri ku. Tersenyum kembali dengan mengulurkan tangannya dan ku sambut dengan tangan yang sangat dingin.
“Tiya,apa kabar?”
Aku benar – benar tidak bisa membuka mulutku. Air tiba – tiba mengalir menyeberangi pipi ku. Tetes demi tetes mulai membasahi pipi ku. Tak bisa ku bendung air mata ku.
“Baik Don.”
Pembawa acara langsung menengahi ketegangan kami.
“Nona Tiya,Ada yang akan anda katakan untuk Doni?”
Aku terdiam mengumpulkan sejenak nyawa ku yang tadinya terbang berhamburan karena terlalu kaget dengan kenyataan ini.
“Emm, Don kamu udah menikah?”
Doni menatap ku semakin tajam,dan mengisyaratkan bahwa ia sudah menikah dengan gadis yang pasti ia sangat cintai.
“Emm…..
“Aku…....
“Emm…..
“Aku……
“Aku masih menunggu kamu pulang dari Amerika Serikat.”
Penonton reflek berdiri berteriak bertepuk tangan semakin riuh, karena melihat aku dan Doni berpelukan sangat erat.  Akhirnya aku duduk di pelaminan bersamanya di tengah – tengah tamu undangan yang hadir untuk memberikan ucapan ikut bahagia.
“Tiya!’
“Tiya!”
“Tiya!’
Tepuk tangan terasa semakin ramai dan semakin dekat di telinga ku. Terasa ada yang menepuk – nepuk pundak ku. Dan ternyata kemeriahan itu bukan karena mereka ikut merasakan kebahagiaan ku, tetapi karena mereka menertawakan aku yang tidak sengaja tidur di dalam kelas. Hingga Dosen yang mengajar di kelas melihat ku. Aku  terbangun dari lamunan dan pergi meninggalkan begitu saja khayalan indah ku. Dan harus mendapat point dari Dosen ku karena tidur di saat jam mata kuliah berlangsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar